ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT Hallo.. semangat pagi para sahabat planter dimanapun anda berada. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang administrasi pemeliharaan/perawatan diperkebunan kelapa sawit. Administrasi merupakan kompas pekerjaan dilapangan jadi pelaporan harus sesuai dengan realisasi pekerjaan dilapangan. Dengan adanya administrasi yang baik maka semua dapat dikontrol yaitu berupa pemakain tenaga kerja, pemakaain bahan/material dan selesai atau tidaknya pekerjaan dilapangan. Karena pada akhirnya seorang assiten divisi harus mampu menjelaskan pemakaian/biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Administrasi merupakan factor yang sangat penting sebagai monitor pemakaian biaya agar sesuai anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Anggaran Tahunan (RAT). Pemakaian biaya diharapkan tidak melebihi dari RAT. Maka dari pekerjaan dilapangan dan administrasi harus dapat dikontrol dengan baik.
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
JENIS-JENIS
PEKERJAAN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Perkebunan kelapa sawit merupakan sector
usaha yang banyak meliputi berbagai jenis pekerjaan yang bermanfaat untuk
menjaga stabilitas perusahaan. Oleh karena itu, dibentuk unit-unit untuk
memantau setiap pekerjaan berjalan dengan baik. Adapun jenis-jenis pekerjaan
yang umum dikerjakan di pekebunan kelapa sawit sebagai berikut.
1.
Pembibitan
Kualitas bibit (Jenis dan pertumbuhanya)
merupakan faktor penting dalam rangka mendapatkan produksi CPO yang tinggi dan
dapat dipanen pada umur 30 bulan dilapangan. kualiats bibit dipengaruhi, antara
lain oleh :
a. sumber bibit atau potensi genetik
b.
kultur teknis dalam penanaman dan pemeliharaan.
c.
seleksi bibit
d.
umur bibit saat tanam dilapangan.
2.Persiapan
Lahan
Kultur
teknis Land Clearing faktor ketiga yang menentukan kuantitas prolehaan produksi
sesudah jenis tanah dan kualitas bibit. mutu dan ketepatan persiapan lahan akan
mempengaruhi beberapa hal antara lain :
a. biaya pembukaan/persiapan lahan itu sendiri
b. kemudahan dan mutu penanaman kelapa sawit.
c. masa tanam belum menghasilkan(TBM)
d. produksi TBS/MKS/IKS akan diproleh pada tahun pertama panen dan tahun-tahun
berikutnya.
e. biaya pemeliharaan pada waktu TBM, perawatan dan panen pada tanaman
menghasilkan.
3. Jalan
dan Jembatan
Didalam membangun perkebunan kelapa sawit,
unsur/faktor pertama yang harus menjadi pertimbangan utama diperhatikan adalah
topografi. oleh karena faktor topografi berkaitan dengan kemudahan potong buah
dan pemubatan atau pemeliharaan jalan. jalan merupakan urat nadi dalam
perkebunan, maka jalan dikebun dapat dilalui disegala cuaca.
4. Pembuatan
& Pemeliharaan Parit
Parit merupakan sarana pembuangan
jika kelebihaan air (sarana drainase) disekiatar areal tanaman, tetapi dalam
pembuatanya tidak boleh terlalu banyak jumlahnya dan terlalu dalam pembuatanya
sehingga dapat menyebabkan kekurangan air. parit mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. menyalurkan
kelebihan air keluar areal tanaman.
b. menjaga
areal agar tidak tergenang (banjir) pada musim penghujan.
c. memungkinkan
menahan/menyimpan air pada musim kemarau.
5. Konservasi
Tanah dan Air
Tanah mempunyai faktor utama
tercapainya produksi diperkebunan kelapa sawit terus berkelanjutan karean tanah
merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi, sebgai berikut
a.
Sumber unsur hara bagi tanaman.
b.
matrik tempat tumbuhnya akar tanaman dan menyimpan air.
c.
Tempat untuk menampung penambahan unsur-unsur hara dan air.
d. Media
tempat aktivitas mikroorganisme.
Produksi maksimal suatu tanaman dapat
tercapai dengan pemupukan jika sifat fisik tanah baik. Pemupukan tidak akan
menguntungkan jika tidak dilakukan usaha-usaha pencegahan erosi, perbaikan
aerasi tanah dan air, pemeliharaan bahan organik tanah, pemulihaan tanah-tanah
yang rusak atau perbaikan drainase tanah.
6. Penanaman
Kacangan
Menanam tanaman penutup tanah di
perkebunan kelapa sawit merupakan tahapan pekerjaan yang sangat penting dan
membutuhkan biaya yang cukup tinggi. karena menanam tanaman kacangan mempunyai
fungsi sebagai berkut :
a.
menekan pertumbuhan gulma sehingga menghemat biaya pengendalian gulma.
b.
meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
c.
menjaga kelembaban tanah dan mecegah erosi.
d.
mengikat unusr N diudara sehingga meningkatkan kandungan unsur hara N pada
tanah.
e.
menekan pertumbuhan hama dan penyakit tertentu.
Jenis-jenis tanaman kacangan
a. colopogonium
caeruleum (CC)
b. colopogonium
mucunoides (CM)
c. pueraria
javanica (JP)
d. mucuna
cochinchinensis (MC)
e. Mucuna
brakteata (MB)
7. Menanam Kelapa Sawit
Menanam kelapa sawit merupakan
bagian pekerjaan membutuhkan perhatian sangat ekstra dari awal seleksi bibit
dipembibitan hingga penanaman kelapa sawit dilapangan setiap tahapan-tahapan
harus menjadi perhatian. Cara dan standart penanaman kelapa sawit yang benar
merupakan factor yang sangat penting, selain potensi genetic dan kualitas bibit
didalam menentukan produksi selama satu generasi/siklus tanaman selama 25
tahun. Jarak dan pola tanam dibuat seoptimal mungkin, sehingga individu tanaman
mendapat ruang perkembangan kanopi dan sinar matahari yang optimum dan merata
untuk mendapatakan produksi per ha yang maksimal. Berikut ini tahapan-tahapan
menanam kelapa sawit.
I.Persiapan
Menanam Kelapa Sawit
a.Pola Tanam
b.Memancang
c.Melubang
d.Pupuk Lubang
II.Menanam
Kelapa Sawit
a.Persiapan Pembibitan
b.Administrasi dan Transportasi
c.Ecer bibit di Lapangan
d.Penanaman
e.Penyisipan
8. Pengendalian Gulma
Pengendalian
gulma mempunyai peranan penting demi menunjang kelancaran akses panen dan
menjaga kondisi lapangan tetap terjaga dari tumbuhan penggangu. Lokasi utama
gulma yang harus dikendalikan adalah piringan, pasar pikul, bahu jalan dan TPH.
Tujuan tersebut adalah untuk memaksimalkan panen dan menghindari losses karena
kondisi areal yang tidak terawat.
Jenis-jenis
gulma yang harus dikendaliakan adalah
·Lalang dipiringan dan gawangan
·Rumput-rumputan, gulam berdaun lebar dan LCC di
pringan
·Tumbuhan penggangu/anak kayu di gawangan.
Tidak
semua jenis gulma harus diberantas, missal rumput-rumput dan tanaman setahun yang
lunak lainya, berakar dangkal dan tidak tumbuh tinggi digawangan TM masih bisa
ditoleransi. Tanah yang gundul (bebas dari vegetasi) tidak diinginkan karena
akan mendorong terjadinya erosi yang amat merugikan.
9. Pemupukan
Pupuk mempunyai peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan produksi buah kelapa sawit karena tanaman kelapa sawit merupakan
pengahasil minyak per hektar yang tertinggi dibandingkan dengan tanaman
penghasil minyak lainnya, sehingga tanaman ini membututuhkan asupan usur hara
makro dan mikro yang cukup besar untuk produktivitasnya. Di dalam satu hektar
tanaman kelapa sawit pada umur tanaman 8 sampai 10 tahun untuk pertumbuhan dan
produksi 25 ton/tahun, dibutuhkan unsur hara masing-masing 193 nitrogen, 26 kg
phosphor, 251 kg kalium, dan 61 kg magnesium atau sebanding dengan pupuk yaitu
3,1 kg urea,1,3 kg RP, 3,7 KG MOP, 2,8
KG KIESERIT per pokok/tahun. Oleh sebab itu untuk menjaga produktivitas buah
kelapa sawit tetap tinggi maka kebutuhaan unsur hara tersebut harus terpenuhi
dengan cara pemberian pupuk anorganik atau subtitusi pupuk organic atau
keduanya. Biaya pemupukan pupuk organic sangat mahal yaitu 20-30% dari total
biaya seluruh produksi CPO.
PRINSIP DARI PEMUPUKAN
ADALAH SETIAP POKOK HARUS MENERIMA JENIS PUPUK YANG SAMA DAN DENGAN DOSIS YANG
SAMA.
10. Pengendalian Hama & Penyakit
Pengendalian Hama
& Penyakit pada hakekatnya “
mengendalikan suatu kehidupan”. Oleh karena itu, konsep pengendalianya
dimulai dari pengenalan dan pemahaman siklus hidup hama dan penyakit itu
sendiri. Pengetahuan terhadap setiap bagian yang paling lemah dari seluruh mata
rantai siklus hidupnya sangat berguna dalam pengendalian hama dan penyakit yang
efektuf.
Untuk
mendapatkan hasil pengendalian yang baik perlu diterapkan pengendalian hama dan
penyakit terpadu yaitu pengelolaan hama/penyakit yang memanfaatkan semua teknik
pengendalian hama/penyakit yang sesuai, sekompatibel mungkin, dengan tujuan
mengurangi populasi hama/penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan ekonomi.
·Jenis – jenis hama kelapa sawit
ØUlat
pemakan daun (ulat api, ulat grayak, ulat kantung)
ØTikus
ØKumbang tanduk
ØThirathaba
ØRayap
ØAdoretus
dan apogonia
11. kastrasi
Kastrasi
merupakan pekerjaan sangat penting sebelum peralihan dari TBM ke TM. Tanamn
kelapa sawit mulai mengeluarkan bunga pada umur 14 bulan, tergantung
pertumbuhanya. Pada saat tersebut bunga-bunga itu masih belumsempurna membentuk buah sampai tanaman
berumur berkisar 23 bulan, sehingga tidak ekonomis untuk diolah. Oleh karena
itu, semua yang muncul baik bunga dan buah sebelum berumur 23 bulan harus
dibuang.
Kastrasi adalah membungang semua
produk generative baik bunga dan buah yang berguna mendukung perkembangan
vegetative tanaman kelapa sawit. Pelaksanaan kastrasi dihentikan sebelum 6 bulan
sebelum pokok dipanen.
Tujuan
dilakukan pekerjaan kastrasi adalah
·Mengendalikan nutrisi untuk pertumbuhan buah
yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetative.
·Pokok sawit yang telah dikstrasi cenderumg lebih
kuat dan seragam pertumbuhanya.
·Pertumbuhan buah yang lebih besar dan seragam
beratnya.
·Menghambat perkembangan hama dan penyakit.
12. Potong Buah
Pekerjaan
potong buah adalah pekerjaan yang utama perkebunaan kelapa sawit dikarenkan
hasil pekerjaan tersebut langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan
melalui penjulan minyak kelapa sawit dan initi kelapa sawit . Tujuan utama
menanam kelapa sawit adalah memanen buah kelapa sawit. Oleh karena tugas utama
karyawaan (staf dan non staf) dilapangan adalah mengambil dari pokok dan
mengantarnya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan denagn waktu yang
tepat (pusingan potong buah dan transport). Cara yang tepat akan mempengaruhi
kuantitas produksi (TBS dan CPO) , sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi
kualitas produksi (asma lemak bebas atau FFA).
Produksi
minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit per hektar di suatu kebun Dapat
menunjukaan tingkat produksi yang dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi
yang maksimal akan tercapai apabila losses dilapangan dapat tekan.
13. Sensus Buah
Sensus
produksi merupakan pekerjaan sangat penting dalam rangka pengendalian dan
pengelolaan kebun secara keseluruhan. Hasil sensus produksi akan menentukan
kebiijakan-kebijakan yang akaan diambil oleh manajemen kebun(GM, manager dan
assiten) dalam pengendalian biaya dan penekanan losses produksi, selain itu
angka sensus produksi akan menjadi acuan analisa produksi tahun berjalan dan
penentuaan anggaran produksi tahun berikutnya.
Secara
umum hasil sensus produksi mempunyai manfaat sebagai berikut :
·Mengestimasi produksi TBS, CPO dan PKO 6 bulan
kedepan.
·Mengetimasi jumlah uang yang dikeluarkan dan
diterima perusahaan.
·Mengestimasi penjualan (marketing)
·Perencaanaan potong buah, transport, dan PMKS.
·Mengetahui losses di lapangan.
Pekerjaan sensus
produksi dilakukan dalam 2 semetser yaitu per 6 bulan. Angka-angka hasil sensus
harus bisa dipertanggung jawabkan keakuratan dan kebenaranya.data hasil sensu
dapat dicapai keakuratanya apabila persiapan dan proses dalam pelaksanaanya
berjalan dengan baik melalui supervise yang ketat dan mendetail.
Tahapan-tahapan
persiapan sensus produksi dan pelaksanaanya adalah
·Pembuatan dan perbaikan tanda-tanda sensus
·Pelaksanaan sensus produksi
ØSensus jumlah janjang
ØSensus/penimbangan berar janjang.
14. Tunas Pokok dan Sanitasi
A.Tunas Pokok
Tunas pokok adalah dua jenis pekerjaan yang mengandung
dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni untuk mencapai produksi
diperlukan jumlah pelepah yang produktif (berkaitan dengan fotosintesis)
sebanyak-banyaknya, tetapi untuk mempermudah pekerjaan potong buah dan
memperkecil losses produksi , maka beberapa pelepah harus dipotong.
Sesuai
pengalaman dilapangan menunjukan bahwa untuk mendapatkan produksi maksimal
diperlukanjumlah pelepah yang optimum 48-56 pelepah (tanaman mudah) dan 40-48
pelepah (tanaman tua).
Tujuan penunasaan
1.Mempermudah
pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak)
4.Melakukan
sanitasi (kebersihaan) tanaman, sehingga mencipatakan lingkungan yang tidak
sesuai bagi pertumbuhan hama dan hama dan penyakit.
5.Pada
tanaman muda, pelaksanaan tunas pasir mempermudah pekerjaan semprot, pemupukaan
dan pengutipan brondolan.
Untuk mencapai tujuan
penusaan dan mempertahankan produksi yang maksimum, maka harus dihindari
terjadinya overprunning.
Over pruning adalah
terbuangnya jumlah produktif secara berlebihaan yang akan mengakibatkan
penurunan produksi. Penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya
fotosintesis dan pokok mengalami stress yang terlihat melalui.
a)Peningkatnya
gugurnya bunga betina
b)Penurunan
sex ratio (peningkatan bunga jantan)
c)Penurunan
BJR
Untuk menghindari tidak terjadinya over pruning maka
harus dilakukan:
a)Pelatihtaan
dan simulasi
b)Pengawasaan
yangtepat
c)Alat yang tepat.
B.Sanitasi
Sebelum areal masuk dalam kategori TMsangat dilarang melakukan pekerjaan penunasan
apapun. Pada waktu tersebut jumlah pelepah belum optimum, sehingga pelepah
produktif tidak boleh dibuang. Tunas pasir dilakukan saat akan memasuki panen
1-2 bulan sebelum panen. Prisip tunas pasir adalah hanya membuanga pelepah yang
berada satu lingkaran paling bawah (dekat tanah) dan pelepah kering.
PEMERIKSAAN MUTU BUAH DAN MUTU ANCAK PADA PANEN BUAH KELAPA SAWIT Hallo semangat pagi sahabat planter, berjumpa kembali dengan saya. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan mutu ancak dan mutu buah dan apa-apa saja yang menjadi item pemeriksaan. Tujuan dilakukan pengecekan mutu buah dan mutu ancak adalah untuk mengetahui kualitas seorang pemanen, apakah pemanen tersebut menrapkan atau mengikuti Sapta disiplin panen yang merupakan standart prosedur pekerjaan potong buah. Hasil akhir perkebunan kelapa sawit adalah produksi buah kelapa sawit yang maksimal dan memproleh kuantitas serta kualitas minyak sawit yang dihasilkan adalah yang terbaik. Untuk itu maka lossees dilapanagn dan diparik dapat ditekan seminimal mungkin sehingga hasil yang dicapai sesuai target. Oleh karena itu mutu ancak dan mutu buah harus diterapkan sebaik mungkin dan menjadi bahan evaluasi untuk pekerjaan selanjutnya. Berikut beberapa i
7 Sapta Disiplin Panen 1. Buah matang dipanen seluruhnya. Tujuan perkebunan kelapa sawit dibangun adalah memanen buah yang layak panen agar menghasilkan produksi minyak CPO yang maksimal, maka buah yang sudah sesuai kreteria matang panen harus dipanen seluruhnya tidak ada yang boleh tertinggal. sebab buah yang matang yang tidak terpanen akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan dapat merusak tanaman. 2. Buah mentah 0%. menurunkan buah mentah sangat dilarang diperkebunan kelapa sawit karena buah tidak layak panen (mentah) mempunyai kandungan minyak cukup rendah sehingga menjadi kerugian bagi perusahaan, maka pemanen harus selalu diingatkan terus-menerus agar tidak menurunkan buah mentah. 3. Buah disusun rapi di tempat peletakan hasil (TPH). Administrasi seorang pemanen adalah menyusun buah yang sudah dipanen di TPH secara rapi dan dituliskan nomer pemanen tujuanya adalah agar krani buah dapat menghitung denga
ISTILAH-ISTILAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT 1. TPH TPH merupakan singkatan dari Tempat Peletakan Hasil yang tujuan pembuatan memang untuk meletakan buah yang sudah dipanen diletakan pada satu titik pengumpulan buah. ukuran TPH standart adalah 3 meter x 4 meter, lokasi TPH dibuat rata dan tidak bergelombang agar memudahkan pemanen menyususun buah dan TPH harus bersih dari rumput-rumput dan bebatuan agar pada saat pengakutan tidak rumput dan batu yang terangku kedalam truk. 2. PASAR PIKUL pasar pikul merupakan akses panen yang paling penting dalam pekerjaan panen buah kelapa sawit, setiap dua baris tanam kelapa sawit terdapat satu pasar pikul. pasar pikul merupakan akses pengkutan buah menuju TPH dan akses menuju pokok kelapa sawit. ketika tanaman kelapa sawit sudah memasuki panen perdana maka sebelumnya pasar pikul sudah dibentuk baik dibuat secara mekanis maupun manual sesuai kondisi dilapangan. 3. PASAR TENGAH Pasar tengah atau pasar kontrol merupakan
Comments
Post a Comment