ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT

Image
  ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT   Hallo.. semangat pagi para sahabat planter dimanapun anda berada. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang administrasi pemeliharaan/perawatan diperkebunan kelapa sawit. Administrasi merupakan kompas pekerjaan dilapangan jadi pelaporan harus sesuai dengan realisasi pekerjaan dilapangan. Dengan adanya administrasi yang baik maka semua dapat dikontrol yaitu berupa pemakain tenaga kerja, pemakaain bahan/material dan selesai atau tidaknya pekerjaan dilapangan. Karena pada akhirnya seorang assiten divisi harus mampu menjelaskan pemakaian/biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Administrasi merupakan factor yang sangat penting sebagai monitor pemakaian biaya agar sesuai anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Anggaran Tahunan (RAT). Pemakaian biaya diharapkan tidak melebihi dari RAT. Maka dari pekerjaan dilapangan dan administrasi harus dapat dikontrol dengan baik.  

JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


Perkebunan kelapa sawit merupakan sector usaha yang banyak meliputi berbagai jenis pekerjaan

yang bermanfaat untuk menjaga stabilitas perusahaan. Oleh karena itu, dibentuk unit-unit untuk memantau setiap pekerjaan berjalan dengan baik. Adapun jenis-jenis pekerjaan yang umum dikerjakan di pekebunan kelapa sawit sebagai berikut.


1. Pembibitan
           
           Kualitas bibit (Jenis dan pertumbuhanya) merupakan faktor penting dalam rangka mendapatkan produksi CPO yang tinggi dan dapat dipanen pada umur 30 bulan dilapangan. kualiats bibit dipengaruhi, antara lain oleh :

   a. sumber bibit atau potensi genetik 
   b. kultur teknis dalam penanaman dan pemeliharaan.
   c. seleksi bibit
   d. umur bibit saat tanam dilapangan.
  

2.Persiapan Lahan
  
                  Kultur teknis Land Clearing faktor ketiga yang menentukan kuantitas prolehaan produksi sesudah jenis tanah dan kualitas bibit. mutu dan ketepatan persiapan lahan akan mempengaruhi beberapa hal antara lain :
    a. biaya pembukaan/persiapan lahan itu sendiri
    b. kemudahan dan mutu penanaman kelapa sawit.
    c. masa tanam belum menghasilkan(TBM)
    d. produksi TBS/MKS/IKS akan diproleh pada tahun pertama panen dan tahun-tahun berikutnya.
    e. biaya pemeliharaan pada waktu TBM, perawatan dan panen pada tanaman menghasilkan.

3. Jalan dan Jembatan

           Didalam membangun perkebunan kelapa sawit, unsur/faktor pertama yang harus menjadi pertimbangan utama diperhatikan adalah topografi. oleh karena faktor topografi berkaitan dengan kemudahan potong buah dan pemubatan atau pemeliharaan jalan. jalan merupakan urat nadi dalam perkebunan, maka jalan dikebun dapat dilalui disegala cuaca.

  4. Pembuatan & Pemeliharaan Parit

            Parit merupakan sarana pembuangan jika kelebihaan air (sarana drainase) disekiatar areal tanaman, tetapi dalam pembuatanya tidak boleh terlalu banyak jumlahnya dan terlalu dalam pembuatanya sehingga dapat menyebabkan kekurangan air. parit mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. menyalurkan kelebihan air keluar areal tanaman.
b. menjaga areal agar tidak tergenang (banjir) pada musim penghujan.
c. memungkinkan menahan/menyimpan air pada musim kemarau.


5. Konservasi Tanah dan Air
   
            Tanah mempunyai faktor utama tercapainya produksi diperkebunan kelapa sawit terus berkelanjutan karean tanah merupakan sumber daya alam yang mempunyai fungsi, sebgai berikut 
  a. Sumber unsur hara bagi tanaman.
  b. matrik tempat tumbuhnya akar tanaman dan menyimpan air.
  c. Tempat untuk menampung penambahan unsur-unsur hara dan air.
  d. Media tempat aktivitas mikroorganisme.
        
             Produksi maksimal suatu tanaman dapat tercapai dengan pemupukan jika sifat fisik tanah baik. Pemupukan tidak akan menguntungkan jika tidak dilakukan usaha-usaha pencegahan erosi, perbaikan aerasi tanah dan air, pemeliharaan bahan organik tanah, pemulihaan tanah-tanah yang rusak atau perbaikan drainase tanah.

  6. Penanaman Kacangan

            Menanam tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa sawit merupakan tahapan pekerjaan yang sangat penting dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi. karena menanam tanaman kacangan mempunyai fungsi sebagai berkut :

  a. menekan pertumbuhan gulma sehingga menghemat biaya pengendalian gulma.
  b. meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
  c. menjaga kelembaban tanah dan mecegah erosi.
  d. mengikat unusr N diudara sehingga meningkatkan kandungan unsur hara N pada tanah.
  e. menekan pertumbuhan hama dan penyakit tertentu.

    Jenis-jenis tanaman kacangan
  a. colopogonium caeruleum (CC)
  b. colopogonium mucunoides (CM)
  c. pueraria javanica (JP)
  d. mucuna cochinchinensis (MC)
  e. Mucuna brakteata (MB)

7. Menanam Kelapa Sawit

                  Menanam kelapa sawit merupakan bagian pekerjaan membutuhkan perhatian sangat ekstra dari awal seleksi bibit dipembibitan hingga penanaman kelapa sawit dilapangan setiap tahapan-tahapan harus menjadi perhatian. Cara dan standart penanaman kelapa sawit yang benar merupakan factor yang sangat penting, selain potensi genetic dan kualitas bibit didalam menentukan produksi selama satu generasi/siklus tanaman selama 25 tahun. Jarak dan pola tanam dibuat seoptimal mungkin, sehingga individu tanaman mendapat ruang perkembangan kanopi dan sinar matahari yang optimum dan merata untuk mendapatakan produksi per ha yang maksimal. Berikut ini tahapan-tahapan menanam kelapa sawit.



I.                   Persiapan Menanam Kelapa Sawit

a.       Pola Tanam
b.      Memancang
c.       Melubang
d.      Pupuk Lubang

II.                Menanam Kelapa Sawit

a.       Persiapan Pembibitan
b.      Administrasi dan Transportasi
c.       Ecer bibit di Lapangan
d.      Penanaman
e.       Penyisipan

8. Pengendalian Gulma

            Pengendalian gulma mempunyai peranan penting demi menunjang kelancaran akses panen dan menjaga kondisi lapangan tetap terjaga dari tumbuhan penggangu. Lokasi utama gulma yang harus dikendalikan adalah piringan, pasar pikul, bahu jalan dan TPH. Tujuan tersebut adalah untuk memaksimalkan panen dan menghindari losses karena kondisi areal yang tidak terawat.
            Jenis-jenis gulma yang harus dikendaliakan adalah
·         Lalang dipiringan dan gawangan
·         Rumput-rumputan, gulam berdaun lebar dan LCC di pringan
·         Tumbuhan penggangu/anak kayu di gawangan.

Tidak semua jenis gulma harus diberantas, missal rumput-rumput dan tanaman setahun yang lunak lainya, berakar dangkal dan tidak tumbuh tinggi digawangan TM masih bisa ditoleransi. Tanah yang gundul (bebas dari vegetasi) tidak diinginkan karena akan mendorong terjadinya erosi yang amat merugikan.

9. Pemupukan

Pupuk mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan produksi buah kelapa sawit karena tanaman kelapa sawit merupakan pengahasil minyak per hektar yang tertinggi dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lainnya, sehingga tanaman ini membututuhkan asupan usur hara makro dan mikro yang cukup besar untuk produktivitasnya. Di dalam satu hektar tanaman kelapa sawit pada umur tanaman 8 sampai 10 tahun untuk pertumbuhan dan produksi 25 ton/tahun, dibutuhkan unsur hara masing-masing 193 nitrogen, 26 kg phosphor, 251 kg kalium, dan 61 kg magnesium atau sebanding dengan pupuk yaitu 3,1 kg urea,  1,3 kg RP, 3,7 KG MOP, 2,8 KG KIESERIT per pokok/tahun. Oleh sebab itu untuk menjaga produktivitas buah kelapa sawit tetap tinggi maka kebutuhaan unsur hara tersebut harus terpenuhi dengan cara pemberian pupuk anorganik atau subtitusi pupuk organic atau keduanya. Biaya pemupukan pupuk organic sangat mahal yaitu 20-30% dari total biaya seluruh produksi CPO.

PRINSIP DARI PEMUPUKAN ADALAH SETIAP POKOK HARUS MENERIMA JENIS PUPUK YANG SAMA DAN DENGAN DOSIS YANG SAMA.

10. Pengendalian Hama & Penyakit

            Pengendalian Hama & Penyakit pada hakekatnya “ mengendalikan suatu kehidupan”. Oleh karena itu, konsep pengendalianya dimulai dari pengenalan dan pemahaman siklus hidup hama dan penyakit itu sendiri. Pengetahuan terhadap setiap bagian yang paling lemah dari seluruh mata rantai siklus hidupnya sangat berguna dalam pengendalian hama dan penyakit yang efektuf.
            Untuk mendapatkan hasil pengendalian yang baik perlu diterapkan pengendalian hama dan penyakit terpadu yaitu pengelolaan hama/penyakit yang memanfaatkan semua teknik pengendalian hama/penyakit yang sesuai, sekompatibel mungkin, dengan tujuan mengurangi populasi hama/penyakit yang dapat mengakibatkan kerusakan ekonomi.
·         Jenis – jenis hama kelapa sawit
Ø   Ulat pemakan daun (ulat api, ulat grayak, ulat kantung)
Ø  Tikus
Ø  Kumbang tanduk
Ø  Thirathaba
Ø  Rayap
Ø  Adoretus dan apogonia

11. kastrasi

            Kastrasi merupakan pekerjaan sangat penting sebelum peralihan dari TBM ke TM. Tanamn kelapa sawit mulai mengeluarkan bunga pada umur 14 bulan, tergantung pertumbuhanya. Pada saat tersebut bunga-bunga itu masih belum  sempurna membentuk buah sampai tanaman berumur berkisar 23 bulan, sehingga tidak ekonomis untuk diolah. Oleh karena itu, semua yang muncul baik bunga dan buah sebelum berumur 23 bulan harus dibuang.
            Kastrasi adalah membungang semua produk generative baik bunga dan buah yang berguna mendukung perkembangan vegetative tanaman kelapa sawit. Pelaksanaan kastrasi dihentikan sebelum 6 bulan sebelum pokok dipanen.

            Tujuan dilakukan pekerjaan kastrasi adalah
·         Mengendalikan nutrisi untuk pertumbuhan buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetative.
·         Pokok sawit yang telah dikstrasi cenderumg lebih kuat dan seragam pertumbuhanya.
·         Pertumbuhan buah yang lebih besar dan seragam beratnya.
·         Menghambat perkembangan hama dan penyakit.

12. Potong Buah

Pekerjaan potong buah adalah pekerjaan yang utama perkebunaan kelapa sawit dikarenkan hasil pekerjaan tersebut langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjulan minyak kelapa sawit dan initi kelapa sawit . Tujuan utama menanam kelapa sawit adalah memanen buah kelapa sawit. Oleh karena tugas utama karyawaan (staf dan non staf) dilapangan adalah mengambil dari pokok dan mengantarnya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan denagn waktu yang tepat (pusingan potong buah dan transport). Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi (TBS dan CPO) , sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi (asma lemak bebas atau FFA).
Produksi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit per hektar di suatu kebun Dapat menunjukaan tingkat produksi yang dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi yang maksimal akan tercapai apabila losses dilapangan dapat tekan.
13. Sensus Buah

            Sensus produksi merupakan pekerjaan sangat penting dalam rangka pengendalian dan pengelolaan kebun secara keseluruhan. Hasil sensus produksi akan menentukan kebiijakan-kebijakan yang akaan diambil oleh manajemen kebun(GM, manager dan assiten) dalam pengendalian biaya dan penekanan losses produksi, selain itu angka sensus produksi akan menjadi acuan analisa produksi tahun berjalan dan penentuaan anggaran produksi tahun berikutnya.
            Secara umum hasil sensus produksi mempunyai manfaat sebagai berikut :
·         Mengestimasi produksi TBS, CPO dan PKO 6 bulan kedepan.
·         Mengetimasi jumlah uang yang dikeluarkan dan diterima perusahaan.
·         Mengestimasi penjualan (marketing)
·         Perencaanaan potong buah, transport, dan PMKS.
·         Mengetahui losses di lapangan.

Pekerjaan sensus produksi dilakukan dalam 2 semetser yaitu per 6 bulan. Angka-angka hasil sensus harus bisa dipertanggung jawabkan keakuratan dan kebenaranya.data hasil sensu dapat dicapai keakuratanya apabila persiapan dan proses dalam pelaksanaanya berjalan dengan baik melalui supervise yang ketat dan mendetail.
           
            Tahapan-tahapan persiapan sensus produksi dan pelaksanaanya adalah
·         Pembuatan dan perbaikan tanda-tanda sensus
·         Pelaksanaan sensus produksi
Ø  Sensus jumlah janjang
Ø  Sensus/penimbangan berar janjang.

14. Tunas Pokok dan Sanitasi

A.    Tunas Pokok

            Tunas pokok adalah dua jenis pekerjaan yang mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni untuk mencapai produksi diperlukan jumlah pelepah yang produktif (berkaitan dengan fotosintesis) sebanyak-banyaknya, tetapi untuk mempermudah pekerjaan potong buah dan memperkecil losses produksi , maka beberapa pelepah harus dipotong.
            Sesuai pengalaman dilapangan menunjukan bahwa untuk mendapatkan produksi maksimal diperlukanjumlah pelepah yang optimum 48-56 pelepah (tanaman mudah) dan 40-48 pelepah (tanaman tua).

Tujuan penunasaan

1.      Mempermudah pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak)
2.      Menghindari tersangngkutnya brondolan diketiak pelepah.
3.      Memperlancar proses penyerbukaan alami
4.      Melakukan sanitasi (kebersihaan) tanaman, sehingga mencipatakan lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan hama dan hama dan penyakit.
5.      Pada tanaman muda, pelaksanaan tunas pasir mempermudah pekerjaan semprot, pemupukaan dan pengutipan brondolan.

Untuk mencapai tujuan penusaan dan mempertahankan produksi yang maksimum, maka harus dihindari terjadinya overprunning.
Over pruning adalah terbuangnya jumlah produktif secara berlebihaan yang akan mengakibatkan penurunan produksi. Penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya fotosintesis dan pokok mengalami stress yang terlihat melalui.
a)      Peningkatnya gugurnya bunga betina
b)      Penurunan sex ratio (peningkatan bunga jantan)
c)      Penurunan BJR
Untuk menghindari tidak terjadinya over pruning maka harus dilakukan:
a)      Pelatihtaan dan simulasi
b)      Pengawasaan yang  tepat
c)      Alat yang tepat.

B.     Sanitasi
Sebelum areal masuk dalam kategori TM  sangat dilarang melakukan pekerjaan penunasan apapun. Pada waktu tersebut jumlah pelepah belum optimum, sehingga pelepah produktif tidak boleh dibuang. Tunas pasir dilakukan saat akan memasuki panen 1-2 bulan sebelum panen. Prisip tunas pasir adalah hanya membuanga pelepah yang berada satu lingkaran paling bawah (dekat tanah) dan pelepah kering.



Comments

Popular posts from this blog

PEMERIKSAAN MUTU ANCAK DAN MUTU BUAH PADA PANEN BUAH KELAPA SAWIT

Sapta disiplin Panen kelapa sawit

ISTILAH-ISTILAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT