ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT

Image
  ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT   Hallo.. semangat pagi para sahabat planter dimanapun anda berada. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang administrasi pemeliharaan/perawatan diperkebunan kelapa sawit. Administrasi merupakan kompas pekerjaan dilapangan jadi pelaporan harus sesuai dengan realisasi pekerjaan dilapangan. Dengan adanya administrasi yang baik maka semua dapat dikontrol yaitu berupa pemakain tenaga kerja, pemakaain bahan/material dan selesai atau tidaknya pekerjaan dilapangan. Karena pada akhirnya seorang assiten divisi harus mampu menjelaskan pemakaian/biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Administrasi merupakan factor yang sangat penting sebagai monitor pemakaian biaya agar sesuai anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Anggaran Tahunan (RAT). Pemakaian biaya diharapkan tidak melebihi dari RAT. Maka dari pekerjaan dilapangan dan administrasi harus dapat dikontrol dengan baik.  

4 PEKERJAAN YANG UTAMA DIPERKEBUANAN KELAPA SAWIT


4 PEKERJAAN YANG UTAMA DIPERKEBUANAN KELAPA SAWIT

                Perkebunan kelapa sawit merupakan yang mempunyai areal tanam yang sangat luas, Perkebunan kelapa sawit mempunyai banyak bidang pekerjaan yang mendukung kelancaran sebuah perusahaan dapat bertahan dari awal pembukaan lahan hingga proses pengolahan buah segar menjadi minyak kelapa sawit. Maka tiap-tiap pekerjaan mempunyai peranan sangat penting, ada 4 pekerjaan yang utama diperkebunan kelapa sawit setelah semua akses jalan dan akses pokok sudah terbentuk.

1.       POTONG BUAH
Pekerjaan potong buah adalah pekerjaan yang utama perkebunaan kelapa sawit dikarenkan hasil pekerjaan tersebut langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjulan minyak kelapa sawit dan initi kelapa sawit . Tujuan utama menanam kelapa sawit adalah memanen buah kelapa sawit. Oleh karena tugas utama karyawaan (staf dan non staf) dilapangan adalah mengambil dari pokok dan mengantarnya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan denagn waktu yang tepat (pusingan potong buah dan transport). Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi (TBS dan CPO) , sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi (asma lemak bebas atau FFA).
Produksi minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit per hektar di suatu kebun Dapat menunjukaan tingkat produksi yang dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi yang maksimal akan tercapai apabila losses dilapangan dapat tekan.
2.       PEMUPUKAAN

Pupuk mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan produksi buah kelapa sawit karena tanaman kelapa sawit merupakan pengahasil minyak per hektar yang tertinggi dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lainnya, sehingga tanaman ini membututuhkan asupan usur hara makro dan mikro yang cukup besar untuk produktivitasnya. Di dalam satu hektar tanaman kelapa sawit pada umur tanaman 8 sampai 10 tahun untuk pertumbuhan dan produksi 25 ton/tahun, dibutuhkan unsur hara masing-masing 193 nitrogen, 26 kg phosphor, 251 kg kalium, dan 61 kg magnesium atau sebanding dengan pupuk yaitu 3,1 kg urea,  1,3 kg RP, 3,7 KG MOP, 2,8 KG KIESERIT per pokok/tahun. Oleh sebab itu untuk menjaga produktivitas buah kelapa sawit tetap tinggi maka kebutuhaan unsur hara tersebut harus terpenuhi dengan cara pemberian pupuk anorganik atau subtitusi pupuk organic atau keduanya. Biaya pemupukan pupuk organic sangat mahal yaitu 20-30% dari total biaya seluruh produksi CPO.

PRINSIP DARI PEMUPUKAN ADALAH SETIAP POKOK HARUS MENERIMA JENIS PUPUK YANG SAMA DAN DENGAN DOSIS YANG SAMA.

3.       SEMPROT PIRINGAN DAN PASAR PIKUL (SPP).

Semprot piringan dan pasar pikul merupakan salah satu pekerjaan utama karena pekerjaan ini yang mendukung kelancaran dan kenyaman pada pekerjaan potong buah kelapa sawit. Jika akses panen yaitu pasar pikul dan piringan tidak dirawat maka areal tanaman sawit menjadi semak yang tentunya akan menghambat para pekerja panen dan pasti akan banyak losses di dalam blok. Untuk menjaga kondisi piringan dan pasar pikul maka rotasi/pusingan pekerjan semprot piringan dan pasar pikul adalah 3 kali rotasi dalam satu tahun.

4.       TUNAS PELEPAH

Tunas pokok adalah dua jenis pekerjaan yang mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni untuk mencapai produksi diperlukan jumlah pelepah yang produktif (berkaitan dengan fotosintesis) sebanyak-banyaknya, tetapi untuk mempermudah pekerjaan potong buah dan memperkecil losses produksi , maka beberapa pelepah harus dipotong.
                Sesuai pengalaman dilapangan menunjukan bahwa untuk mendapatkan produksi maksimal diperlukanjumlah pelepah yang optimum 48-56 pelepah (tanaman mudah) dan 40-48 pelepah (tanaman tua).

Tujuan penunasaan

1.       Mempermudah pekerjaan potong buah (melihat dan memotong buah masak)
2.       Menghindari tersangngkutnya brondolan diketiak pelepah.
3.       Memperlancar proses penyerbukaan alami
4.      Melakukan sanitasi (kebersihaan) tanaman, sehingga mencipatakan lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan hama dan hama dan penyakit.
5. Pada tanaman muda, pelaksanaan tunas pasir mempermudah pekerjaan semprot, pemupukaan dan pengutipan brondolan.

Untuk mencapai tujuan penusaan dan mempertahankan produksi yang maksimum, maka harus dihindari terjadinya overprunning.
Over pruning adalah terbuangnya jumlah produktif secara berlebihaan yang akan mengakibatkan penurunan produksi. Penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya fotosintesis dan pokok mengalami stress yang terlihat melalui.
a)      Peningkatnya gugurnya bunga betina
b)      Penurunan sex ratio (peningkatan bunga jantan)
c)       Penurunan BJR
Untuk menghindari tidak terjadinya over pruning maka harus dilakukan:
a)      Pelatihtaan dan simulasi
b)      Pengawasaan yang  tepat
c)       Alat yang tepat.




Comments

Popular posts from this blog

PEMERIKSAAN MUTU ANCAK DAN MUTU BUAH PADA PANEN BUAH KELAPA SAWIT

Sapta disiplin Panen kelapa sawit

ISTILAH-ISTILAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT