4 PEKERJAAN YANG UTAMA
DIPERKEBUANAN KELAPA SAWIT
Perkebunan
kelapa sawit merupakan yang mempunyai areal tanam yang sangat luas, Perkebunan
kelapa sawit mempunyai banyak bidang pekerjaan yang mendukung kelancaran sebuah
perusahaan dapat bertahan dari awal pembukaan lahan hingga proses pengolahan
buah segar menjadi minyak kelapa sawit. Maka tiap-tiap pekerjaan mempunyai
peranan sangat penting, ada 4 pekerjaan yang utama diperkebunan kelapa sawit
setelah semua akses jalan dan akses pokok sudah terbentuk.
1.
POTONG BUAH
Pekerjaan potong buah
adalah pekerjaan yang utama perkebunaan kelapa sawit dikarenkan hasil pekerjaan
tersebut langsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui
penjulan minyak kelapa sawit dan initi kelapa sawit . Tujuan utama menanam
kelapa sawit adalah memanen buah kelapa sawit. Oleh karena tugas utama
karyawaan (staf dan non staf) dilapangan adalah mengambil dari pokok dan
mengantarnya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan denagn waktu yang
tepat (pusingan potong buah dan transport). Cara yang tepat akan mempengaruhi
kuantitas produksi (TBS dan CPO) , sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi
kualitas produksi (asma lemak bebas atau FFA).
Produksi minyak kelapa
sawit dan inti kelapa sawit per hektar di suatu kebun Dapat menunjukaan tingkat
produksi yang dicapai sudah maksimal atau belum. Produksi yang maksimal akan
tercapai apabila losses dilapangan dapat tekan.
2.
PEMUPUKAAN
Pupuk mempunyai peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan produksi buah kelapa sawit karena tanaman kelapa
sawit merupakan pengahasil minyak per hektar yang tertinggi dibandingkan dengan
tanaman penghasil minyak lainnya, sehingga tanaman ini membututuhkan asupan
usur hara makro dan mikro yang cukup besar untuk produktivitasnya. Di dalam
satu hektar tanaman kelapa sawit pada umur tanaman 8 sampai 10 tahun untuk
pertumbuhan dan produksi 25 ton/tahun, dibutuhkan unsur hara masing-masing 193 nitrogen,
26 kg phosphor, 251 kg kalium, dan 61 kg magnesium atau sebanding dengan pupuk
yaitu 3,1 kg urea, 1,3 kg RP, 3,7 KG
MOP, 2,8 KG KIESERIT per pokok/tahun. Oleh sebab itu untuk menjaga
produktivitas buah kelapa sawit tetap tinggi maka kebutuhaan unsur hara
tersebut harus terpenuhi dengan cara pemberian pupuk anorganik atau subtitusi
pupuk organic atau keduanya. Biaya pemupukan pupuk organic sangat mahal yaitu
20-30% dari total biaya seluruh produksi CPO.
PRINSIP DARI PEMUPUKAN ADALAH SETIAP
POKOK HARUS MENERIMA JENIS PUPUK YANG SAMA DAN DENGAN DOSIS YANG SAMA.
3. SEMPROT PIRINGAN DAN PASAR PIKUL (SPP).
Semprot piringan dan
pasar pikul merupakan salah satu pekerjaan utama karena pekerjaan ini yang
mendukung kelancaran dan kenyaman pada pekerjaan potong buah kelapa sawit. Jika
akses panen yaitu pasar pikul dan piringan tidak dirawat maka areal tanaman
sawit menjadi semak yang tentunya akan menghambat para pekerja panen dan pasti
akan banyak losses di dalam blok. Untuk menjaga kondisi piringan dan pasar
pikul maka rotasi/pusingan pekerjan semprot piringan dan pasar pikul adalah 3
kali rotasi dalam satu tahun.
4. TUNAS PELEPAH
Tunas pokok adalah dua jenis
pekerjaan yang mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni untuk
mencapai produksi diperlukan jumlah pelepah yang produktif (berkaitan dengan
fotosintesis) sebanyak-banyaknya, tetapi untuk mempermudah pekerjaan potong
buah dan memperkecil losses produksi , maka beberapa pelepah harus dipotong.
Sesuai
pengalaman dilapangan menunjukan bahwa untuk mendapatkan produksi maksimal
diperlukanjumlah pelepah yang optimum 48-56 pelepah (tanaman mudah) dan 40-48
pelepah (tanaman tua).
Tujuan penunasaan
1. Mempermudah pekerjaan potong buah
(melihat dan memotong buah masak)
2. Menghindari tersangngkutnya
brondolan diketiak pelepah.
3. Memperlancar proses penyerbukaan
alami
4. Melakukan sanitasi (kebersihaan)
tanaman, sehingga mencipatakan lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan
hama dan hama dan penyakit.
5. Pada tanaman muda, pelaksanaan tunas
pasir mempermudah pekerjaan semprot, pemupukaan dan pengutipan brondolan.
Untuk mencapai tujuan
penusaan dan mempertahankan produksi yang maksimum, maka harus dihindari
terjadinya overprunning.
Over pruning adalah terbuangnya
jumlah produktif secara berlebihaan yang akan mengakibatkan penurunan produksi.
Penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya fotosintesis dan pokok mengalami
stress yang terlihat melalui.
a) Peningkatnya gugurnya bunga betina
b) Penurunan sex ratio (peningkatan
bunga jantan)
c) Penurunan BJR
Untuk menghindari tidak terjadinya
over pruning maka harus dilakukan:
a) Pelatihtaan dan simulasi
b) Pengawasaan yang tepat
c) Alat yang tepat.
Comments
Post a Comment