ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT

Image
  ADMINISTRASI PENTING PEMELIHARAAN DIPERKEBUNANAN KELAPA SAWIT   Hallo.. semangat pagi para sahabat planter dimanapun anda berada. Dikesempatan kali ini saya akan membahas tentang administrasi pemeliharaan/perawatan diperkebunan kelapa sawit. Administrasi merupakan kompas pekerjaan dilapangan jadi pelaporan harus sesuai dengan realisasi pekerjaan dilapangan. Dengan adanya administrasi yang baik maka semua dapat dikontrol yaitu berupa pemakain tenaga kerja, pemakaain bahan/material dan selesai atau tidaknya pekerjaan dilapangan. Karena pada akhirnya seorang assiten divisi harus mampu menjelaskan pemakaian/biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Administrasi merupakan factor yang sangat penting sebagai monitor pemakaian biaya agar sesuai anggaran yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Anggaran Tahunan (RAT). Pemakaian biaya diharapkan tidak melebihi dari RAT. Maka dari pekerjaan dilapangan dan administrasi harus dapat dikontrol dengan baik.  

Sapta disiplin Panen kelapa sawit

            7 Sapta Disiplin Panen

1. Buah matang dipanen seluruhnya.
        
       Tujuan perkebunan kelapa sawit dibangun adalah memanen buah yang layak panen agar menghasilkan produksi minyak CPO yang maksimal, maka buah yang sudah sesuai kreteria matang panen harus dipanen seluruhnya tidak ada yang boleh tertinggal. sebab buah yang matang yang tidak terpanen akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan dapat merusak tanaman.


2. Buah mentah 0%.

            menurunkan buah mentah sangat dilarang diperkebunan kelapa sawit karena buah tidak layak panen (mentah) mempunyai kandungan minyak cukup rendah sehingga menjadi kerugian bagi perusahaan, maka pemanen harus selalu diingatkan terus-menerus agar tidak menurunkan buah mentah.

3. Buah disusun rapi di tempat peletakan hasil (TPH).

             Administrasi seorang pemanen adalah menyusun buah yang sudah dipanen di TPH secara rapi dan dituliskan nomer pemanen tujuanya adalah agar krani buah dapat menghitung dengan mudah dan mengetahui buah yang terpanen diketahui pemiliknya.

4. Brondolan dikutip seluruhnya.

        Kriteria buah sudah layak panen adalah buah sudah membrondol karena buah yang sudah membrondol mempunyai kualitas yang baik. kandungan minyak paling banyak terletak pada brondolan mencapai 30-40% CPO, maka diwajibkan kepada pemanen agar mengutip selurhnya brondolan dan diletakan di TPH. Pemuat buah juga diwajibkan mengangkut buah dan brondolan seluruhnya tidak boleh ada yang tertinggal.

5. Pelepah disusun digawangan mati.

             Memanen buah tidak hanya menrunkan buah yang layak panen, tetapi juga memperhatikan kualitas ancak yaitu dari susuna pelepah. Pelepah harus disusun rapi digawangan mati atau diantar pokok tidak boleh asal susun. pelepah yang disusun digawangan mati mempunyai banyak manfaat bagi tanah dan tanaman.

6. Pelepah sengkleh tidak ada.

             Hal yang paling umum dipandang areal kelapa sawit adalah pelepah sawit, jikalah pokok kelapa sawit mempunyai pelepah sengkleh tentu tidak enak dipandang dan juga dapat merusak tanaman. maka pihak-pihak terkait harus terus mengingatkan kepada pemanen agar menjaga kualitas ancak panenanya.

7. Administrasi diisi teliti dan tepat waktu.

          Mencatat dan melaporkan hasil panen dengan benar sesuai dengan data dilapangan tidak boleh ada manipulasi data pendapatan pemanen. buah yang dipanen harus sesuai dengan laporan mandor dan krani panen.

     Poin-poin diatas merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi karyawan panen perkebunan kelapa sawit. Aturan itu dibuat untuk mendisiplin kan para pemanen agar menjagah kualitas buah dan kualitas ancak yang akan dipanen. Jika tidak diikuti ada sanksi-sanski yang akan diberikan berdasarkan poin-poin sapta disiplin  panen.

Comments

Popular posts from this blog

PEMERIKSAAN MUTU ANCAK DAN MUTU BUAH PADA PANEN BUAH KELAPA SAWIT

ISTILAH-ISTILAH PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT